Selasa, 12 Juni 2012

family pain " spesial love" epsd.4


aku mau ceritain perjalanan cinta eoni hyung aku... dulu ah.....
yang pertama cerita cinta paling ku suka yaitu.......
jeng...jeng..jeng.......
yoon eun hye dan joo ji hoon

mulei ceritanya....

masa lalu saat mereka masih sma

eun hye sebagai gadis periang disekolahnya sangat terkenal sebagai gadis yang pintar berprestasi dan periang.
#ceritanya agak mirip princess hours tapi bedanya jauh....#. waktu itu ka eun hye baru keluar dari kelas seni rupa, dan kebetulan materi yang diajarkan adalah seni tembikar.

eun hye yang bercerita

aku berjalan menuruni tangga dengan baju seragam yang ditutupi celemek hitam yang penuh dengan bekas tahan liat, dan seember air kotor. aku bermaksud untuk membuang air itu kebawah.. tapi belum sempat aku dilantai bawah.


"bruk" aku tak sengaja menubruk seseorang yang lebih tinggi dariku, dan sayangnya air itu sedikit tumpah mengenai sepatu dan celananya.
" aigoo,...... do jinja....." ucap orang itu yang terdengar seperti suara seorang lelaki. saat aku menjatuhkan pandangan ku ke arah suara itu.
 " aigoo.... " serontak aku kaget dan mundur beberapa langkah dari tempatku berdiri.
 " mianhe...mianhe....." aku berbicara sambil membungkukan punggungku
 " ashiii...... " dia hanya membalas dengan ucapan tak jelas dan pergi menjauh.
 " ji hoonshi...... jeongmale mianhe....." ucapku saat dia ada di belakangku. terdengar langkahnya terhenti setelah aku berbicara

. " mwo....? ji hoonshi...?" dia berkata sambil mengembalikan langkahnya ketempat semula dan dapat melihat wajahku dengan baik.
" wae....? itu namamukan.....?" jawab ku singkat sambil meneruskanlangkahku menuruni anak tangga. dia mengikutiku dari belakang
 " apakau tidak tau aku siapa....?" tanaynya sambil terus mengikutiku.
" arra.... kunde, apa aku harus memanggilmu, teja...? atau mama...? apa kau fikir kau beda dengan aku hanya karna kau seorang pangeran...? ini sekolah....?" ucapku masih berjalan menuruni anak tangga. aku berjalan sampai ke gudang penyimpana tapi dia masih mengikutiku.

" ya,... sebenarnya kau kenapa, bisakah kau berhenti mengikutiku, tidakah kau lihat orang-orang memperhatikan aku...?, dan lihat itu teman-temanmu para namja manja....... kau bisa kesana, dan membiarkan aku untuk sendiri." aku berbicara panjang lebar padanya. tapi dia hanya diam sambil terus melihatku dengan tatapan aneh.
"ya.. sekarang... pergi....." aku berteriak lebih keras, semua pandangan tertuju padaku, dia kaget, dan langsung lari meninggalkanku.
 "bocoso chorom, mau jadi apa negara ini bila penerus tahtahnya orang macam dia, apa di istana dia gak belajar tatak rama apa....?" ucapku pada diriku sendiri sambil berjalan menuju kelas.

setelah itu aku dan ji hoon menjadi lebih dekat dan 2 minggu kemudian saat aku hendak pulang dan mengeluarkan sepedaku.
 " loh... kok ga ada ada yang liat sepedah saya....? ha...ah.. sepedahnya dimana" ucapku kebingungan mendapatkan sepedah ku gak ada ditempatnya

"ting...ting...." suara lonceng sepeda terdengar dari arah belakang benar saja itu kan sepedahku, tapi kenapa anak itu menaiki sepedahku.
"ya... apa yang kau lakukan....? aku hampir mati kebingungan mencari sepeda ini," ucapku pada ji hoon yang hanya tersenyum melihat kearahku,
 "ayo naik...." ajaknya dengan ekspresi so keren
 "mwo...? naik..? bagaimana bisa kau mengajaku, bagaimana pun ini sepedahku" capku padanya yang hanya melihatku dengan senyuman anehnya.
" ya sudah kalo kau tidak mau naik...." dia berbicara sambil mengayuh sepedahnya menjauhiku.
 " ya.... ji hoonshi... stop......!!!!!!!" aku berteriak menyuruhnya untuk berhenti.
"khaja...." ucapku saat duduk dibangku boncengan

beberapa minggu kita semakin dekat, ini lucu untuk ku, bagaimanapun dia ini seorang calon raja negara ini.
" ji hoon shi..!!" ucapku pada dia yang sedang menyender di balkon sekolah
" wae...?" tanya sambil maju dan mengelus rambutku.
" ikut aku hari ini akan ku buat kau sebagai manusia....!" ucapku sambil menariknya. kedekatan kita sudah diketahui oleh keluarga kerajaan, kemarin utusan kerajaan menemuiku, dan memintaku untuk tidak terlalu dekat dengan ji hoon.
 " kemana...?" pertanyaan yang terlontar dari mulutnya sama sekali tak ku jawab. aku memboncengnya dengan motor ku.
 "kita nonton yah..!" ucapku saat sampai di depan gedung bioskop

*****

selesai nonton

kita berjalan menuju kedai kecil dipinggir jalan untuk membeli kue beras.
" huah,.... panas... merah sekali?" ucapnya saat dia memasukan makanan itu kemulutnya
" ini enakan....? ayo kita lanjutkan"

beberapa jam terasa begitu cepat sekarang sudah menunjukan pukul 9 malam. kita berada di sebuah taman dekat sungai han.
"mianhe....." ucapku memecah keheningan,
" wae...? kenapa minta maaf...?" ujarnya sambil memalingkan wajahnya kepadaku.
 "jangan salahkan siapa-siapa gak ada yang berhak untuk disalahkan," ucapku memberikan kesan tak enak
" kau ini ngomong apa...?" oh yah.. besok hari pertama kita masuk universitas dan tadi hari terakhirkita jadi murid sma" ucapnya mengalihkan pembicaraan

rasanya aku ingin berteriak tapi aku hanya bisa bernyanyi

jangan berakhir aku tak ingin berakhir
satu jam saja ku ingin diam berdua
mengenang yang pernah ada
jangan berakhir karna esok takkan lagi
satu jam saja hingga ku rasa bahagia
mengakhiri segalanya

tapi kini tak mungkin lagi
katamu semua sudah tak berarti
satu jam saja itu pun tak mungkin
(tak mungkin lagi) tak mungkin lagi

jangan berakhir ku ingin sebentar lagi
satu jam saja izinkan aku merasa
rasa itu pernah ada

jangan berakhir karna esok takkan lagi
satu jam saja hingga ku rasa bahagia
mengakhiri segalanya

tapi kini tak mungkin lagi
katamu semua sudah tak berarti (tak berarti)
satu jam saja itu pun tak mungkin (tak mungkin)
tak mungkin lagi wooo

jangan berakhir ku ingin sebentar lagi
satu jam saja izinkan aku merasa
rasa itu pernah ada
(izinkan aku merasa) rasa itu pernah ada

esok paginya

ji hoon yang bercerita
" apa eun hye pergi ke paris....? kenapa...?" kataku saat menerima kabar keberangkatan eun hye tadi pagi
" songgohamita mama..... ini surat yang di tinggalkan eun hye untuk pangeran " ucap dayang istana padaku sambil memberi sepucuk sutar berwarna biru.

ini yang aku bilang maaf, semua yang mereka katakan padaku memang benar.. aku juga sering berfikir bagaimanapun kau adalah calon raja. aku gak boleh ngehalangin jalan kamu. semangat... aku bakal belajar disain di sini....
jangan khawatir, aku baik baik aja kok. saat aku pulang mungkin kau sudah bersandar dengan seorang putri. dan itu akan membuatku terluka, tapi ini jalanmu,setidaknya aku bisa bercerita pada anaku nanti bahwa raja kita adalah temanku sewaktu sma, dan kita sempat berpacaran... haha....
semangan ji hoon shi..

" akh...!!!!" teriaku. aku terkulai lemas duduk disamping tempat tidurku. aku tau suatu hari hal ini pasti terjadi, pihak kerajaan tak mungkin membiarkan aku ada dalam skandal cinta , apa lagi eun hye hanya lah rakyat biasa dan tidak ada status pemeritah atau kerajaan. aku bangun dari lamunanku dan beranjak pergi menuju, ruang raja...

" eoma..., " katku setelah memasuki ruangan raja
" teja...., tidak seharusnya kau memanggilku seperti itu."
" mama, apa ini semua rencana munyuruh eun hye untuk pergi menjaui ku, dia sama sekali tidak salah dan tidak tau apa-apa"
" teja, sebagai seorang calon raja negara ini kau harus bisa menempatkan dirimu, kau takmungkin kau menjalin skandal dengan rakyat bisa seperti itu"
" kunde, kenapa eoma tidak bialng kepada ku saja kenapa eun hye yang eoma tekan, apa kepergiannnya ke paris itu juga rencana eoma"
" itu semua pilihannya dia sendiri yang bilang pada eoma dia akan pergi meninggalkan mu, "
aku terdiam dan pergi meninggalkan ratu dalam istananya

------------------
apa yang harus kulakukan sekarang, aku terdiam  sampai akhirnya ada seorang pelayan yanag datang menghampiriku.
" mama, ini ada kiriman paket untuk mama"
" khomapshimida."
sebuah kotak berwarna biru persis seperti warana kesukaanku.
di dalamnya terdapat sebuah cd dan sebuah boneka beruang kecil tertanada "EH"

-----------------------------------
@universitas
"tret....tret...."
" yobseyo.."
" ji hoon kau bisa pulang cepat hari ini"
" ada hal yang harus appa sampaikan padamu "
" nde appa.."

---------------------------------
@ goong(kerajaan)
" siapa gadis bernama eun hye itu..?"
" huh...?, eh dia adalah teman baik ku"
" yoejachingu..?"
" belumsempat menjadi yeoja chinguku, dia telah pergi"
" apa kau benar benar mencintai gadis ini?"
" tentu saja"
" appa membiarkan kau bersama gadis itu aslakan dia bisa meneriama dan mengerti bahwa  resiko yang dia hadapi tidak lah sedikit, mungkin dia harus menjadi ratu nantinya"
" aku belum bisa memastikan hal itu, "
" bisa kah kita berkunjung kerumahnya..?"
" appa...? bagaimana mungkin raja melakukan hal seprti itu"
" lalu appa kau bisa mengndang keluarganya untuk datang, dirimu bukan hidup untuk dirimu sendiri semua keputusan mu menetukan nasib kerajaan ini, dan negara ini ada ditangan mu"
" nde chonan"

---------------------------------
@hari dimana keluarga eun hye di panggi ke goong, hanya appa dan eoma eunhye

"begini kami dari pihak kerajaan ingin menanyakan hubungan eun hye dengan pangeran" kata protokoler kerajaaan pada orang tua eun hye
" kami sendiri kurang mengetahui hubungan mereka"
" karna hubungan ini menyangkut kelangsungan kerajaan kami ingin meminta pendapat, dari anda berdua"
" kami hanya ingin anak kami bahagia sebagaimana anak seusianya, tapi jika tindakannya kali ini salah mungkin dia akan mengerti dan mundur"
" tidak bukan begitu maksud kami tapi jika hubungan mereka berlanjut tentu saja dia akan menjadi seorang ratu, hubungan didalam kerajaan di atur oleh kerajaan, tidak sembarang orang bisa menjadi seorang ratu, maka karena itu kami disini menanyakan kesiapan keluarga eun hye untuk hal ini, "
" kami mendukung apa yang menjadi keputusan dari eun hye"
" tapi " kata ku " apa sekarang eun hye benar ada di paris?"
" tidak dia memang sedang mengadakan penelitian keluar tapi hanya ke pulau jaeju saja"
" benarkah"
" iya..."

----------------------------
@ pulau jae ju
eun hye pov

2 minggu sudah aku pergimeniggalkan soul dan ji hoon, yang dia tau aku kini berada di paris, itu hal yang ku janjikan, ketika pihak kerajaan datang dan berbicara kalau ji hoon akan menjadi seorang raja, dan dia tidak ada waktu untuk mengurusi orang tak pernting sepertiku. aku sadar itu dan selama 2 minggu, aku tak mendengar kabar tentang ji hoon mau pun kerajaan.

" eun hye..." kata seseorang diluar kamar ku
" iya are..." jawab ku kepada teman satu kelompok ku itu
" ayo cepat kita harus kemusium... apa kau lupa.?"
" oh... kau duluan saja aku belum selesai membereskan urusan ku"
" baik lah kau tak boleh talat ya"
" baiklah."

aku bergegas memberesi pekerjaan ku dan bersiap untuk pergi

kulangkah kan kaki menuju halte bus, tapi baru keluar kontrakanku aku melihat sebuh mobil terparkir, dan sesosok namja yang ku kenal berdiri tepat didepannya

" ji hoon~shi...?"
lelaki itumembuka kaca mata hitamnya dan tersenyum kepadaku
" kau tak akan perrnah berhasil bersembunyi dariku, dimana pun dirmu aku akan menemukanmu"
" bagaimana kau bisa tau...aku.." belum selesai aku berbicara dia menarik tangan ku ke mobil
" tunggu aku harus pergi kemusium" kataku
" baiklah kemanapun kau pergi aku akan mengantarmu"

mobil ini melesat menembus jalanan pulau jae ju

" lain kali berjanjialh jika ada sesuatu terjadi padamu kau harus cerita semuanya, aku gak mau kau menderita sendirian"
" tapi... kau.."
" nega ara, kau ingat janjiku pada mu walau ini sulit percayalah dan teruslah bersama ku"
" baik lah"

--------------------------------------

hari ini aku benar benar bahagia rasanya kembali seprtikadaan semula.
rasa haru tertuang dalam ruangan makan malam yang hening dan romantis
" ada apa ini...? mengapa kau bawa aku ketempat seprti ini..?"
" eun hye, ada sesuatu yang haru kau tau, saranghae eunhey..."
" na do saranghae.."
" dan aku adalah calon seorang raja, jika kau bersedia apa kaumau terikat dengan pihak kerajaan, keluarga kerajaan biasa untuk menikah lebih awal mungkin tahun depan ayah ku bisa saja memutuskan aku harus menikah, tapi aku taumungkin kau akan tersiksa dengan protokoler istana yang begitu ketat..., apa kau bersedia menjadi ratu untuku dan untuk rakyatku"

aku terdiam sontak tak bergerak tak tahu apa yang harus ku katakan.... ini adalah lah yang sangat harus aku pikirkan....
menjadi seorang ratu korea, sungguh tak pernah ku bayngkan sebelumnya

" ji hoon~ shi, aku tak bisa menjawab mu secepat ini, hal ini benar benar harus ku pikirkan dengan matang.."
" eun hye, aku tak punya banyak waktu besok siang saat aku harus kembali kesoul aku tunggu kau, dan pakai lah kalung ini saat kau datang mengantar kepergianku"

" akuakan sangat memikirkannya"

--------------------------------
ya ampun apa yang ahrus kulakukan sekarang, menjadi ratu berarti hampir membunuh semua impian ku. aku benar benar tak bisa mengerti apa yang harus aku laklukan ini semua begitu mendadak

-----------------------

" ji hoon" ku panggil namanya saat dia terlihat gelisah menunggu kedatangan ku, pandangannya jatuh ke leherku, yang tertutupi oleh scrap oranye, dan tangan ku yang memegang kotak kalung yang kemarin malam ia beri padaku, muka nya tampak sangat frustasi dia menghela nafas dalam dalam
" ji hoon ini jawabanku," lanjutku sambil menyerahkan kotak kalung yang tadi malam ia beri padaku,
" maaf" lanjutku, dia kembali menghela nafas panjang dan memasang muka kecewa
" baik lah aku terima semua keputusan, aku tau banyak hal yang ingin kau lakukan, dan hal itu tidak bisa kaulakukan saat kau menjadi ratu" jawabnya pasrah,
" ji hoon shi, bisa  kau bantu aku membuka simpul scrap ku ini, aku tidak bisa membukanya"
" buka saja sendiri"
" ayo lah ini hampir mencekek leherku"
" baiklah, kemari,"
dia mebuka scrap ku dan mendadak tersunyum, aku membalas senyumnya
" aigoo, kau ini hampir membuat ku mati patah hati...." ucap nya padaku
" hahaha..."
pelukan hangat darinya menenggkan hati kami berdua, tentu saja aku menerimanya tak mungkin aku biarkan pacarku ini bersanding dnegan wanita lain.






the end...
hahaha.. romantic.. seneng banget

Tidak ada komentar:

Posting Komentar