aku mau ceritain perjalanan cinta
eoni hyung aku... dulu ah.....
yang pertama cerita cinta paling ku
suka yaitu.......
jeng...jeng..jeng.......
yoon eun hye dan joo ji hoon
mulei ceritanya....
masa lalu saat mereka masih sma
eun hye sebagai gadis periang
disekolahnya sangat terkenal sebagai gadis yang pintar berprestasi dan periang.
#ceritanya agak mirip princess hours
tapi bedanya jauh....#. waktu itu ka eun hye baru keluar dari kelas seni rupa,
dan kebetulan materi yang diajarkan adalah seni tembikar.
eun hye yang bercerita
aku berjalan menuruni tangga dengan
baju seragam yang ditutupi celemek hitam yang penuh dengan bekas tahan liat,
dan seember air kotor. aku bermaksud untuk membuang air itu kebawah.. tapi
belum sempat aku dilantai bawah.
"bruk" aku tak sengaja
menubruk seseorang yang lebih tinggi dariku, dan sayangnya air itu sedikit
tumpah mengenai sepatu dan celananya.
" aigoo,...... do
jinja....." ucap orang itu yang terdengar seperti suara seorang lelaki.
saat aku menjatuhkan pandangan ku ke arah suara itu.
" aigoo.... "
serontak aku kaget dan mundur beberapa langkah dari tempatku berdiri.
"
mianhe...mianhe....." aku berbicara sambil membungkukan punggungku
" ashiii...... " dia
hanya membalas dengan ucapan tak jelas dan pergi menjauh.
" ji hoonshi......
jeongmale mianhe....." ucapku saat dia ada di belakangku. terdengar
langkahnya terhenti setelah aku berbicara
. " mwo....? ji
hoonshi...?" dia berkata sambil mengembalikan langkahnya ketempat semula
dan dapat melihat wajahku dengan baik.
" wae....? itu
namamukan.....?" jawab ku singkat sambil meneruskanlangkahku menuruni anak
tangga. dia mengikutiku dari belakang
" apakau tidak tau aku
siapa....?" tanaynya sambil terus mengikutiku.
" arra.... kunde, apa aku harus
memanggilmu, teja...? atau mama...? apa kau fikir kau beda dengan aku hanya
karna kau seorang pangeran...? ini sekolah....?" ucapku masih berjalan menuruni
anak tangga. aku berjalan sampai ke gudang penyimpana tapi dia masih
mengikutiku.
" ya,... sebenarnya kau kenapa,
bisakah kau berhenti mengikutiku, tidakah kau lihat orang-orang memperhatikan
aku...?, dan lihat itu teman-temanmu para namja manja....... kau bisa kesana,
dan membiarkan aku untuk sendiri." aku berbicara panjang lebar padanya.
tapi dia hanya diam sambil terus melihatku dengan tatapan aneh.
"ya.. sekarang...
pergi....." aku berteriak lebih keras, semua pandangan tertuju padaku, dia
kaget, dan langsung lari meninggalkanku.
"bocoso chorom, mau jadi
apa negara ini bila penerus tahtahnya orang macam dia, apa di istana dia gak
belajar tatak rama apa....?" ucapku pada diriku sendiri sambil berjalan
menuju kelas.
setelah itu aku dan ji hoon menjadi
lebih dekat dan 2 minggu kemudian saat aku hendak pulang dan mengeluarkan
sepedaku.
" loh... kok ga ada ada
yang liat sepedah saya....? ha...ah.. sepedahnya dimana" ucapku
kebingungan mendapatkan sepedah ku gak ada ditempatnya
"ting...ting...." suara
lonceng sepeda terdengar dari arah belakang benar saja itu kan sepedahku, tapi
kenapa anak itu menaiki sepedahku.
"ya... apa yang kau
lakukan....? aku hampir mati kebingungan mencari sepeda ini," ucapku pada
ji hoon yang hanya tersenyum melihat kearahku,
"ayo naik...."
ajaknya dengan ekspresi so keren
"mwo...? naik..?
bagaimana bisa kau mengajaku, bagaimana pun ini sepedahku" capku padanya
yang hanya melihatku dengan senyuman anehnya.
" ya sudah kalo kau tidak mau
naik...." dia berbicara sambil mengayuh sepedahnya menjauhiku.
" ya.... ji hoonshi...
stop......!!!!!!!" aku berteriak menyuruhnya untuk berhenti.
"khaja...." ucapku saat
duduk dibangku boncengan
beberapa minggu kita semakin dekat,
ini lucu untuk ku, bagaimanapun dia ini seorang calon raja negara ini.
" ji hoon shi..!!" ucapku
pada dia yang sedang menyender di balkon sekolah
" wae...?" tanya sambil
maju dan mengelus rambutku.
" ikut aku hari ini akan ku
buat kau sebagai manusia....!" ucapku sambil menariknya. kedekatan kita
sudah diketahui oleh keluarga kerajaan, kemarin utusan kerajaan menemuiku, dan
memintaku untuk tidak terlalu dekat dengan ji hoon.
" kemana...?"
pertanyaan yang terlontar dari mulutnya sama sekali tak ku jawab. aku
memboncengnya dengan motor ku.
"kita nonton yah..!"
ucapku saat sampai di depan gedung bioskop
*****
selesai nonton
kita berjalan menuju kedai kecil
dipinggir jalan untuk membeli kue beras.
" huah,.... panas... merah
sekali?" ucapnya saat dia memasukan makanan itu kemulutnya
" ini enakan....? ayo kita
lanjutkan"
beberapa jam terasa begitu cepat
sekarang sudah menunjukan pukul 9 malam. kita berada di sebuah taman dekat
sungai han.
"mianhe....." ucapku
memecah keheningan,
" wae...? kenapa minta
maaf...?" ujarnya sambil memalingkan wajahnya kepadaku.
"jangan salahkan
siapa-siapa gak ada yang berhak untuk disalahkan," ucapku memberikan kesan
tak enak
" kau ini ngomong apa...?"
oh yah.. besok hari pertama kita masuk universitas dan tadi hari terakhirkita
jadi murid sma" ucapnya mengalihkan pembicaraan
rasanya aku ingin berteriak tapi aku
hanya bisa bernyanyi
jangan berakhir aku tak ingin
berakhir
satu jam saja ku ingin diam berdua
mengenang yang pernah ada
jangan berakhir karna esok takkan
lagi
satu jam saja hingga ku rasa bahagia
mengakhiri segalanya
tapi kini tak mungkin lagi
katamu semua sudah tak berarti
satu jam saja itu pun tak mungkin
(tak mungkin lagi) tak mungkin lagi
jangan berakhir ku ingin sebentar
lagi
satu jam saja izinkan aku merasa
rasa itu pernah ada
jangan berakhir karna esok takkan
lagi
satu jam saja hingga ku rasa bahagia
mengakhiri segalanya
tapi kini tak mungkin lagi
katamu semua sudah tak berarti (tak
berarti)
satu jam saja itu pun tak mungkin
(tak mungkin)
tak mungkin lagi wooo
jangan berakhir ku ingin sebentar
lagi
satu jam saja izinkan aku merasa
rasa itu pernah ada
(izinkan aku merasa) rasa itu pernah
ada
esok paginya
ji hoon yang bercerita
" apa eun hye pergi ke
paris....? kenapa...?" kataku saat menerima kabar keberangkatan eun hye
tadi pagi
" songgohamita mama..... ini
surat yang di tinggalkan eun hye untuk pangeran " ucap dayang istana
padaku sambil memberi sepucuk sutar berwarna biru.
ini yang aku bilang maaf, semua yang
mereka katakan padaku memang benar.. aku juga sering berfikir bagaimanapun kau
adalah calon raja. aku gak boleh ngehalangin jalan kamu. semangat... aku bakal
belajar disain di sini....
jangan khawatir, aku baik baik aja
kok. saat aku pulang mungkin kau sudah bersandar dengan seorang putri. dan itu
akan membuatku terluka, tapi ini jalanmu,setidaknya aku bisa bercerita pada
anaku nanti bahwa raja kita adalah temanku sewaktu sma, dan kita sempat
berpacaran... haha....
semangan ji hoon shi..
" akh...!!!!" teriaku. aku
terkulai lemas duduk disamping tempat tidurku. aku tau suatu hari hal ini pasti
terjadi, pihak kerajaan tak mungkin membiarkan aku ada dalam skandal cinta ,
apa lagi eun hye hanya lah rakyat biasa dan tidak ada status pemeritah atau
kerajaan. aku bangun dari lamunanku dan beranjak pergi menuju, ruang raja...
" eoma..., " katku setelah
memasuki ruangan raja
" teja...., tidak seharusnya
kau memanggilku seperti itu."
" mama, apa ini semua rencana
munyuruh eun hye untuk pergi menjaui ku, dia sama sekali tidak salah dan tidak
tau apa-apa"
" teja, sebagai seorang calon
raja negara ini kau harus bisa menempatkan dirimu, kau takmungkin kau menjalin
skandal dengan rakyat bisa seperti itu"
" kunde, kenapa eoma tidak
bialng kepada ku saja kenapa eun hye yang eoma tekan, apa kepergiannnya ke
paris itu juga rencana eoma"
" itu semua pilihannya dia
sendiri yang bilang pada eoma dia akan pergi meninggalkan mu, "
aku terdiam dan pergi meninggalkan
ratu dalam istananya
------------------
apa yang harus kulakukan sekarang,
aku terdiam sampai akhirnya ada seorang pelayan yanag datang
menghampiriku.
" mama, ini ada kiriman paket
untuk mama"
" khomapshimida."
sebuah kotak berwarna biru persis
seperti warana kesukaanku.
di dalamnya terdapat sebuah cd dan
sebuah boneka beruang kecil tertanada "EH"
-----------------------------------
@universitas
"tret....tret...."
" yobseyo.."
" ji hoon kau bisa pulang cepat
hari ini"
" ada hal yang harus appa
sampaikan padamu "
" nde appa.."
---------------------------------
@ goong(kerajaan)
" siapa gadis bernama eun hye
itu..?"
" huh...?, eh dia adalah teman
baik ku"
" yoejachingu..?"
" belumsempat menjadi yeoja
chinguku, dia telah pergi"
" apa kau benar benar mencintai
gadis ini?"
" tentu saja"
" appa membiarkan kau bersama
gadis itu aslakan dia bisa meneriama dan mengerti bahwa resiko yang dia
hadapi tidak lah sedikit, mungkin dia harus menjadi ratu nantinya"
" aku belum bisa memastikan hal
itu, "
" bisa kah kita berkunjung
kerumahnya..?"
" appa...? bagaimana mungkin
raja melakukan hal seprti itu"
" lalu appa kau bisa mengndang
keluarganya untuk datang, dirimu bukan hidup untuk dirimu sendiri semua
keputusan mu menetukan nasib kerajaan ini, dan negara ini ada ditangan mu"
" nde chonan"
---------------------------------
@hari dimana keluarga eun hye di
panggi ke goong, hanya appa dan eoma eunhye
"begini kami dari pihak
kerajaan ingin menanyakan hubungan eun hye dengan pangeran" kata
protokoler kerajaaan pada orang tua eun hye
" kami sendiri kurang
mengetahui hubungan mereka"
" karna hubungan ini menyangkut
kelangsungan kerajaan kami ingin meminta pendapat, dari anda berdua"
" kami hanya ingin anak kami
bahagia sebagaimana anak seusianya, tapi jika tindakannya kali ini salah
mungkin dia akan mengerti dan mundur"
" tidak bukan begitu maksud
kami tapi jika hubungan mereka berlanjut tentu saja dia akan menjadi seorang
ratu, hubungan didalam kerajaan di atur oleh kerajaan, tidak sembarang orang
bisa menjadi seorang ratu, maka karena itu kami disini menanyakan kesiapan
keluarga eun hye untuk hal ini, "
" kami mendukung apa yang
menjadi keputusan dari eun hye"
" tapi " kata ku "
apa sekarang eun hye benar ada di paris?"
" tidak dia memang sedang
mengadakan penelitian keluar tapi hanya ke pulau jaeju saja"
" benarkah"
" iya..."
----------------------------
@ pulau jae ju
eun hye pov
2 minggu sudah aku pergimeniggalkan
soul dan ji hoon, yang dia tau aku kini berada di paris, itu hal yang ku
janjikan, ketika pihak kerajaan datang dan berbicara kalau ji hoon akan menjadi
seorang raja, dan dia tidak ada waktu untuk mengurusi orang tak pernting
sepertiku. aku sadar itu dan selama 2 minggu, aku tak mendengar kabar tentang
ji hoon mau pun kerajaan.
" eun hye..." kata
seseorang diluar kamar ku
" iya are..." jawab ku
kepada teman satu kelompok ku itu
" ayo cepat kita harus
kemusium... apa kau lupa.?"
" oh... kau duluan saja aku belum
selesai membereskan urusan ku"
" baik lah kau tak boleh talat
ya"
" baiklah."
aku bergegas memberesi pekerjaan ku
dan bersiap untuk pergi
kulangkah kan kaki menuju halte bus,
tapi baru keluar kontrakanku aku melihat sebuh mobil terparkir, dan sesosok
namja yang ku kenal berdiri tepat didepannya
" ji hoon~shi...?"
lelaki itumembuka kaca mata hitamnya
dan tersenyum kepadaku
" kau tak akan perrnah berhasil
bersembunyi dariku, dimana pun dirmu aku akan menemukanmu"
" bagaimana kau bisa
tau...aku.." belum selesai aku berbicara dia menarik tangan ku ke mobil
" tunggu aku harus pergi
kemusium" kataku
" baiklah kemanapun kau pergi
aku akan mengantarmu"
mobil ini melesat menembus jalanan
pulau jae ju
" lain kali berjanjialh jika
ada sesuatu terjadi padamu kau harus cerita semuanya, aku gak mau kau menderita
sendirian"
" tapi... kau.."
" nega ara, kau ingat janjiku
pada mu walau ini sulit percayalah dan teruslah bersama ku"
" baik lah"
--------------------------------------
hari ini aku benar benar bahagia
rasanya kembali seprtikadaan semula.
rasa haru tertuang dalam ruangan
makan malam yang hening dan romantis
" ada apa ini...? mengapa kau
bawa aku ketempat seprti ini..?"
" eun hye, ada sesuatu yang
haru kau tau, saranghae eunhey..."
" na do saranghae.."
" dan aku adalah calon seorang
raja, jika kau bersedia apa kaumau terikat dengan pihak kerajaan, keluarga
kerajaan biasa untuk menikah lebih awal mungkin tahun depan ayah ku bisa saja
memutuskan aku harus menikah, tapi aku taumungkin kau akan tersiksa dengan
protokoler istana yang begitu ketat..., apa kau bersedia menjadi ratu untuku
dan untuk rakyatku"
aku terdiam sontak tak bergerak tak
tahu apa yang harus ku katakan.... ini adalah lah yang sangat harus aku
pikirkan....
menjadi seorang ratu korea, sungguh
tak pernah ku bayngkan sebelumnya
" ji hoon~ shi, aku tak bisa
menjawab mu secepat ini, hal ini benar benar harus ku pikirkan dengan
matang.."
" eun hye, aku tak punya banyak
waktu besok siang saat aku harus kembali kesoul aku tunggu kau, dan pakai lah kalung
ini saat kau datang mengantar kepergianku"
" akuakan sangat
memikirkannya"
--------------------------------
ya ampun apa yang ahrus kulakukan
sekarang, menjadi ratu berarti hampir membunuh semua impian ku. aku benar benar
tak bisa mengerti apa yang harus aku laklukan ini semua begitu mendadak
-----------------------
" ji hoon" ku panggil
namanya saat dia terlihat gelisah menunggu kedatangan ku, pandangannya jatuh ke
leherku, yang tertutupi oleh scrap oranye, dan tangan ku yang memegang kotak
kalung yang kemarin malam ia beri padaku, muka nya tampak sangat frustasi dia
menghela nafas dalam dalam
" ji hoon ini jawabanku,"
lanjutku sambil menyerahkan kotak kalung yang tadi malam ia beri padaku,
" maaf" lanjutku, dia
kembali menghela nafas panjang dan memasang muka kecewa
" baik lah aku terima semua
keputusan, aku tau banyak hal yang ingin kau lakukan, dan hal itu tidak bisa
kaulakukan saat kau menjadi ratu" jawabnya pasrah,
" ji hoon shi, bisa kau
bantu aku membuka simpul scrap ku ini, aku tidak bisa membukanya"
" buka saja sendiri"
" ayo lah ini hampir mencekek
leherku"
" baiklah, kemari,"
dia mebuka scrap ku dan mendadak
tersunyum, aku membalas senyumnya
" aigoo, kau ini hampir membuat
ku mati patah hati...." ucap nya padaku
" hahaha..."
pelukan hangat darinya menenggkan
hati kami berdua, tentu saja aku menerimanya tak mungkin aku biarkan pacarku
ini bersanding dnegan wanita lain.
the end...
hahaha.. romantic.. seneng banget
Tidak ada komentar:
Posting Komentar